Thursday, November 20, 2008

Untuk ke 15 kalinya, TELKOM Kembali Gelar Kejuaraan Tenis Junior Nasional

Menerapkan Kejujuran Lebih Dini, Pertandingan Digelar Tanpa Wasit

Bandung,

PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM), kembali akan menggelar kejuaraan Tenis Junior Nasional di Bandung. Kejuaraan yang memasuki tahun ke 15 ini akan mempertandingkan kejuaraan untuk kelompok umur (KU) 12, 14 dan 16 tahun, putra-putri, baik untuk partai tunggal maupun ganda. Pelaksanaan pertandingan ini akan berlangsung mulai tanggal 22 dan akan berakhir tanggal 27 Desember 2008.

Menurut Gandjar Nugraha, selaku Ketua Panitia Kejuaraan ini, seluruh pertandingan akan berlangsung di beberapa tempat, dan seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk tahun inipun tempat pertandingan tersebar di beberapa lokasi, antara lain: Lapangan Tenis Taman Maluku, Kodiklat Dam III, Out Door Siliwangi, Pussenif, Gedung Sate, Cipaganti, Ditajenad, lapangan tenis indoor milik Pemda di Dago Resort, dan lapangan tenis indoor milik Telkom di Gegerkalong.

Gandjar menambahkan bahwa untuk penyelenggaraan ini panitia memrediksi peserta pertandingan akan mendekati jumlah yang sama dengan penyelenggaraan tahun-tahun lalu. “Kita prediksi jumlah peserta sekitar 350 orang dan ini sudah mewakili hampir seluruh Pengda Pelti di Indonesia”, ujar Gandjar.

Ketika disinggung waktu pelaksanaan yang berlangsung pada musin hujan ini, Gandjar menjawab bahwa kejuaraan ini sudah menjadi kalender tetap PB Pelti dan risiko dari semua ini panitia sudah harus mengantisipasi semua ini “Ya terpaksa kita kerja lebih keras lagi karena penyelenggaraan selalu berbarengan dengan masuknya musim hujan di Bandung. Untuk mengantisipasinya, kita menyiapkan dua lapangan indoor yang ada di Diklat Telkom dan lapangan indoor milik Pemda.“ tegas Gandjar. Ia menambahkan, “Idealnya pertandingan berlangsung tanpa kendala, tapi ini tidak mungkin karena jadwal yang ditetapkan PB Pelti tidak mungkin berubah.“ tambah Gandjar. “Padahal pada saat yang sama peserta ada yang merayakan natal. Tapi apa boleh buat, semua harus berjalan.” ujarnya.

Gandjar pun berharap jumlah peserta tidak akan berkurang, karena menurutnya, selain kejuaraan ini sudah menjadi kalender tetap PB Pelti, rata-rata dari peserta menjadikan kejuaraan ini sebagai evaluasi dari latihan yang selama ini mereka jalani. Selain itu, ujar Gandjar lagi, biaya pendaftaran relatif tidak terlalu memberatkan peserta “Kita tarik Rp. 150.000,- untuk pendaftaran dan peserta boleh ikut maksimal dua partai, tunggal dan ganda, dan juga mereka akan mendapat kaos peserta serta atribut lainnya dari panitia.” tambahnya.

Tanpa Wasit

Berbeda dengan penyelenggaraan kejuaraan pada tahun-tahun sebelumnya, maka pada tahun ini, panitia tidak melibatkan wasit pertandingan secara penuh. Menurut Gandjar, wasit pertandingan hanya digunakan ketika pertandingan memasuki babak perempat final. “Ini mungkin yang pertama di Indonesia, satu kejuaraan yang masuk kalender Pelti dilakukan tanpa melibatkan wasit sejak babak penyisihan, artinya peran wasit pada babak awal akan digantikan oleh pengawas pertandingan, selebihnya dilakukan oleh para pemain itu sendiri”.

Ketika ditanya kemungkinan munculnya masalah di lapangan, Gandjar tidak menampik masalah itu. Akan tetapi menurutnya, hal itu akan diselesaikan oleh pengawas pertandingan yang diberi otoritas penuh pada pertandingan tersebut. “Sebenarnya ini bukan tanpa risiko, akan tetapi kita juga ingin agar para pemain mulai belajar jujur terhadap dirinya dan juga orang lain, dan kita mulai dari lapangan pertandingan ini.” ujarnya.

Insya Allah niat melakukan pertandingan tanpa wasit ini akan berjalan lancar. Tentu saja dengan kesadaran penuh dari semua pihak, imbuhnya. Bukan saja pemain yang terlibat untuk bersikap jujur, tapi juga orang tua pemain yang juga sudah harus memahami arti sportifitas dengan sebaik-baiknya. “Ini memang baru uji coba, kita akan lihat reaksi pemain dan juga orang tua pemain, apakah mereka akan menerima dengan baik atau menolak, dan panitia sudah siap seandainya jumlah peserta berkurang akibat diberlakukannya aturan seperti ini,” ujar Gandjar.

Dia berharap para pemain mengambil banyak pelajaran dari pertandingan ini, terutama yang menyangkut kejujuran. “Sekali lagi, bahwa ditiadakannya peran wasit pada babak awal bukan karena panitia tidak memiliki uang untuk membayar wasit, sama sekali bukan itu. Ini semata-mata karena kita ingin menanamkan kejujuran lebih dini kepada para calon atlet nasional. Terlalu banyak hal yang dilakukan orang-orang saat ini yang jauh dari sikap jujur, dan untuk itu kita akan mulai dari kejuaraan ini. Saya minta dukungan dari semua pihak untuk suksesnya kejuaraan ini,” tambah Gandjar.

Thursday, November 13, 2008

Dowload formulir pendaftaran Telkomfiks 2008















Anda dapat men-download formulir pendaftaran Telkomfiks 2008 dengan meng-klik gambar, kemudian men-save as-nya

POSTER TELKOMFIKS 2008

























( Klik pada gambar untuk memperbesar)

Juara Telkom Fiks - Speedy Open 2010

Foto Dokumentasi Telkom Fiks - Speedy Open 2010

Juara Telkom Fiks - Speedy Open 2009

Dokumentasi Telkom Fiks - Speedy Open 2009

JUARA TELKOM-FIKS 2008

JUARA TELKOM-FIKS 2008
(klik pada gambar untuk melihat foto juara lainnya)

Foto aksi TELKOM-FIKS 2008

Foto aksi TELKOM-FIKS 2008
(klik pada gambar untuk melihat foto lainnya)

Dokumentasi TELKOM-FIKS 2008

Dokumentasi TELKOM-FIKS 2008
(klik pada gambar untuk melihat foto dokumentasi lainnya)

Juara Telkom Fiks 2007

Juara Telkom Fiks 2007
(klik untuk melihat gambar lainnya)

Foto Aksi FIKS-TELKOM 2007

Foto Aksi FIKS-TELKOM 2007
Silakan klik pada gambar untuk melihat gambar foto aksi lainnya